Sabtu, 18 November 2017

ANALISA APLIKASI AUDIT DENGAN COBIT


1       Uji Coba dan Analisa

Penjelasan pada subbab ini meliputi lingkungan pengembangan yang digunakan, batasan implementasi dan lingkungan implementasi untuk pengujian.

1.1     Implementasi

1.1.1    Lingkungan Pengembangan

Aplikasi ini dikembangkan dan diuii menggunakan sistem operasi inux 2.6.32-25-generic #45-Ubuntu SMP Sat Oct 16 19:48:22 UTC 2010 i686 GNU/Linux dengan spesikasi perangkat keras: prosesor Intel(R) Core(TM)2 Duo CPU T7100 @ 1.80GHz, dan memori DDR 1024 MB. Perangkat yang digu-nakan untuk pengembangan adalah NetBeans IDE 6.9 (Build 201007282301) Java: 1.6.0_18; OpenJDK Client VM 16.0-b13.

1.1.2    Batasan Implementasi

Aplikasi yang dibangun pada tugas akhir ini memiliki batasan sebagai berikut:

Aplikasi tampil optimal pada mozilla refox 3.6 keatas.

1.1.3    Lingkungan Implementasi

Proses implementasi sistem untuk pengujian dilakukan pada



No.
Use Case
Use case ID






1
Login
UC-001



2
Logout
UC-002



3
Manage Corporates
UC-003



4
Manage Users
UC-004



5
Manage Control Objectives
UC-005



6
Manage Questionnaires
UC-006



7
Manage Maturity Model
UC-007



8
Get Reports
UC-008




Table 4: Rencana Pengujian Use Case

1.2     Pengujian

Tujuan dilakukannya pengujian terhadap suatu perangkat lunak adalah untuk mengetahui apakah aplikasi telah berjalan sesuai dengan sasaran pembuatan aplikasi yaitu sesuai dengan tiap use case yang telah dibuat.

1.2.1    Rencana Pengujian

Pengujian dilakukan dengan mengacu pada tiap use case, baik untuk skenario normal ataupun scenario alternatif. Rencana pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.

1.2.2    Prosedur Pengujian

Beberapa hal yang dipersiapkan sebelum melakukan pengujian yaitu:

1.  Komputer, berikut adalah spesikasi minimum yang diperlukan :

(a)   Server

Hardware

        Processor (x86) with the i686 instruction set 1 GHz

        Memory 512 MB

        Hard Drive (free space) 5 GB Software

        J2EE 5 Platform untuk menjalankan JSP 2.0 yang dapat diakses melalui jaringan.

(a)   Client

Hardware

        Pentium 233 MHz

        64 MB RAM

3.  Pengujian akan dilakukan terhadap setiap use case dan dilakukan terurut sesuai dengan apa yang akan pengguna lakukan pada umumnya ketika mengeksekusi program. Semua use case selain Login perlu menjalankan use case login terlebih dulu, karena use case tersebut hanya dapat digunakan ketika berada dalam logged in state, sehingga pengujian use case selain use case tesebut maka juga akan mencakup pengujian terhadap use case login.

1.3     Analisa

Analisis akan dilakukan dari dua sisi, yaitu dari sisi aplikasi dan dari hasil kuesionner.

1.3.1    Aplikasi

Analisis hasil pengujian menunjukkan. Pada sisi fungsi use case berjalan dengan baik. Baik pada sisi administrator maupun respondent.

1.3.2    Hasil Kuesioner

Subbab ini akan mengemukakan hasil kuesioner untuk penilaian kematangan model Tata Kelola TI khususnya dari sisi perencanaan dan pengorganisasian (Planning & Organisastion) serta pengadaan dan implementasi (Acquisition & Implementation) teknologi informasi, yang dihasilkan dari aplikasi yang telah dibangun.

Analisis Manajemen Awareness

Proses identikasi management awareness bertujuan untuk mengetahui ekspektasi dan opini jajaran manajemen EEPIS-ITS terhadap tingkat kepentingan setiap proses TI COBIT domain PO dan AI dalam pencapaian tujuan dan penanggung jawab dari setiap proses TI terkait. Pengumpulan data management awareness dilakukan dengan menggunakan Kuesioner Management Awareness. Respon-den dipilih untuk mewakili seluruh jajaran manajemen di luar unit TI EEPIS-ITS berdasarkan keter-libatannya dalam perencanaan sistem informasi .

Kuesioner Management Awareness menggunakan 5 skala tingkat kepentingan, yaitu sangat tidak penting, tidak penting, bisa diterapkan, penting, dan sangat penting. Selain itu, responden juga diminta untuk memberikan pendapat mengenai penanggung jawab dari setiap proses TI apabila proses tersebut dianggap penting untuk diterapkan. Pihak penanggung jawab proses TI dibagi ke dalam 3 golongan, yaitu:

1.  Dept. TI, jika penanggung jawab proses TI terkait adalah unit TI.

2.  Dept. Lain, jika yang bertanggung jawab adalah pihak internal selain unit TI EEPIS-ITS.

3.  Pihak Luar, jika yang bertanggung jawab terhadap proses TI terkait adalah pihak eksternal (pe-merintah, vendor, atau pihak eksternal lainnya). Dari hasil identikasi manajemen awareness melalui Kuesioner Management Awareness, dapat diperoleh data sebagai berikut: 1. Ekspek-tasi jajaran manajemen EEPIS-ITS terhadap tingkat kepentingan proses TI COBIT, yang dire-sumekan seperti ditunjukkan dalam Tabel 6.



Proses IT
Sangat
Tidak
Bisa
Penting
Sangat

Tidak
Penting
Diterapakan

Penting

Penting
















PO1 Dene a Strategic IT Plan
0
0
0
0
2






PO2 Dene the Information
0
0
0
0
2
Architecture











PO3 Determine Technological
0
0
0
0
2
Direction











PO4 Dene the IT Processes,
0
0
0
0
2
Organisation and Relationships











PO5 Manage the IT Investment
0
0
0
0
2






PO6 Communicate Management
0
0
0
0
2
Aims and Direction











PO7 Manage IT Human Resources
0
0
0
0
2






PO8 Manage Quality
0
0
0
0
2






PO9 Assess and Manage IT Risks
0
0
0
1
1






PO10 Manage Projects
0
0
0
0
2






AI1 Identify Automated Solutions
0
0
0
0
2






AI2 Acquire and Maintain
0
0
0
0
2
Application Software











AI3 Acquire and Maintain Technology
0
0
0
1
1
Infrastructure











AI4 Enable Operation and Use
0
0
0
0
2






AI5 Procure IT Resources
0
0
0
1
1






AI6 Manage Changes
0
0
0
1
1






AI7 Install and Accredit Solutions
0
0
0
0
2
and Changes












Table 6: Hasil rekapitulasi Kuesioner Management Awareness terhadap tingkat kepentingan setiap proses TI COBIT

Tampilan secara grak dari hasil rekapitulasi Kuesioner Management Awareness terhadap tingkat kepentingan setiap proses TI COBIT pada domain PO dan AI di atas terlihat seperti pada Gambar 4:

Ekspektasi jajaran manajemen terhadap penanggung jawab proses TI.

Tampilan secara grak dari hasil rekapitulasi Kuesioner Management Awareness terhadap penang-gungjawab setiap proses TI COBIT pada domain PO dan AI di atas terlihat seperti pada Gambar 5:

Dari data pada table di atas, penentuan tingkat kepentingan setiap proses TI maupun penanggung jawab dari proses TI terkait selanjutnya adalah menggunakan modus (fenomena yang paling banyak terjadi), yang diperoleh dari jawaban kuesioner 16 staf pada level manajemen EEPIS-ITS. Kuantitas jawaban terbanyak secara dominan dianggap mewakili tingkat kepentingan setiap poses TI maupun penanggung jawab dari proses terkait. Tabel 8 berikut menunjukkan rata-rata respon (modus respon) untuk tingkat kepentingan setiap proses TI COBIT dan penangggung jawab proses TI terkait.

Hasil pada Tabel 8 memperlihatkan penanggung jawab untuk masing-masing proses dan proses-proses TI COBIT apa saja yang harus ada dalam model Tata Kelola TI untuk EEPIS-ITS. Atau prosentase dari 17 proses TI COBIT pada domain PO dan AI, dapat dilihat pada table 9.

Analisis Kematangan Proses TI

Kemampuan dan kematangan dari setiap proses TI tersebut kemudian akan diidentikasi. Implemen-tasi kuesioner II untuk unit TI EEPIS-ITS akan mengungkapkan kondisi kematangan setiap proses pada saat ini. Penilaian tingkat kematangan setiap proses TI mengacu pada model maturity COBIT Management Guidelines, dan dihitung menggunakan rumus:

Dengan kriteria index penilaian sebagai berikut



Penanggung Jawab






Proses IT
Dept.TI
Dept.Lain
Pihak Luar
Tidak




Tahu










PO1 Dene a Strategic IT Plan
2
0
0
0





PO2 Dene the Information Architecture
2
0
0
0





PO3 Determine Technological Direction
2
0
0
0





PO4 Dene the IT Processes, Organisation
2
0
0
0
and Relationships









PO5 Manage the IT Investment
2
0
0
0





PO6 Communicate Management Aims and
2
0
0
0
Direction









PO7 Manage IT Human Resources
2
0
0
0





PO8 Manage Quality
1
1
0
0





PO9 Assess and Manage IT Risks
1
1
0
0





PO10 Manage Projects
2
0
0
0





AI1 Identify Automated Solutions
1
1
0
0





AI2 Acquire and Maintain Application
1
1
0
0
Software









AI3 Acquire and Maintain Technology
1
1
0
0
Infrastructure









AI4 Enable Operation and Use
2
0
0
0





AI5 Procure IT Resources
0
2
0
0





AI6 Manage Changes
0
2
0
0





AI7 Install and Accredit Solutions and
1
1
0
0
Changes










Table 7: Hasil Rekapitulasi Kuesioner Management Awareness terhadap penanggung jawab proses TI COBIT.

Proses IT
Tingkat Kepentingan
Penanggung Jawab






PO1 Dene a Strategic IT Plan
Sangat Penting
Departemen IT



PO2 Dene the Information Architecture
Sangat Penting
Departemen IT



PO3 Determine Technological Direction
Sangat Penting
Departemen IT



PO4 Dene the IT Processes, Organisation and Relationships
Sangat Penting
Departemen IT



PO5 Manage the IT Investment
Sangat Penting
Departemen IT



PO6 Communicate Management Aims and Direction
Sangat Penting
Departemen IT



PO7 Manage IT Human Resources
Sangat Penting
Departemen IT



PO8 Manage Quality
Sangat Penting
Departemen IT



PO9 Assess and Manage IT Risks
Penting
Departemen IT



PO10 Manage Projects
Sangat Penting
Departemen IT



AI1 Identify Automated Solutions
Sangat Penting
Departemen IT



AI2 Acquire and Maintain Application Software
Sangat Penting
Departemen IT



AI3 Acquire and Maintain Technology Infrastructure
Penting
Departemen IT



AI4 Enable Operation and Use
Sangat Penting
Departemen IT



AI5 Procure IT Resources
Penting
Departemen Lain



AI6 Manage Changes
Penting
Departemen Lain



AI7 Install and Accredit Solutions and Changes
Sangat Penting
Departemen ITtttt




Table 8: Ringkasan Respon Kuesioner Managemenet Awareness

Tingkat Kepentingan
Prosentase




Penting
23.53%


Sangat Penting
76.47%



Table 9: Prosentase Ringkasan Respon Kuesioner Management Awareness.

Tingkat Kepentingan
Prosentase




Baik
41.18%


Cukup
58.82%



Table 10: Prosentase Ringkasan Respon Kuesioner Tingkat Kematangan Proses IT.

0 - 0.50
Non-Existent


0.51 - 1.50
Initial / Ad Hoc


1.51 - 2.50
Repeatable But Intuitive


2.51 - 3.50
Dened Process


3.51 - 4.50
Managed and Measurable


4.51 - 5.00
Optimised



Nilai Index maturity yang didapatkan menunjukkan tingkat kematangan pada setiap poses. Selan-jutnya prosentase tingkat kematangan dari 17 proses TI COBIT dapat dilihat pada Tabel 10.

Detail dan perhitungan tingkat kematangan dari masing-masing proses, ditunjukkan pada Tabel 7\11.

Penilaian Kematangan Proses TI

Hasil implementasi kuesoner II diperlihatkan dalam Tabel 11, sebagai berikut :


Proses IT
Jumlah Nilai
Jumlah
Index
Maturity Level

Jawaban
Pertanyaan




Dijawab












PO1 Dene a Strategic IT Plan
92
24
3.83
Managed and




Measurable





PO2 Dene the Information
64
16
4
Managed and
Architecture



Measurable





PO3 Determine Technological
74
20
3.7
Managed and
Direction



Measurable





PO4 Dene the IT Processes,
222
60
3.7
Managed and
Organisation and Relationships



Measurable





PO5 Manage the IT Investment
73
20
3.65
Managed and




Measurable





PO6 Communicate Management
68
20
3.4
Dened
Aims and Direction



Process





PO7 Manage IT Human Resources
110
32
3.44
Dened




Process





PO8 Manage Quality
77
24
3.21
Dened




Process





PO9 Assess and Manage IT Risks
82
24
3.42
Dened




Process





PO10 Manage Projects
169
56
3.02
Dened




Process





AI1 Identify Automated Solutions
50
16
3.12
Dened




Process





AI2 Acquire and Maintain
133
40
3.32
Dened
Application Software



Process





AI3 Acquire and Maintain Technology
49
16
3.06
Dened
Infrastructure



Process





AI4 Enable Operation and Use
61
16
3.81
Managed and




Measurable





AI5 Procure IT Resources
57
16
3.56
Managed and




Measurable





AI6 Manage Changes
63
20
3.15
Dened




Process





AI7 Install and Accredit Solutions
122
36
3.39
Dened
and Changes



Process






Table 11: Hasil Ringkasan Kuesioner II Tingkat Kematangan Proses TI.




2        KESIMPULAN DAN SARAN

2.1     Kesimpulan

Dari hasil uji coba perangkat lunak ini dapat ditarik beberapa kesimpulan. Implementasi Framework COBIT 4.1 telah berhasil dilaksanakan, dengan beberapa keterbatasan dan hambatan antara lain. Dengan memperhatikan hal-hal pokok dari pelaksanaan penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1.  Pada penelitian ini berhasil dibuat aplikasi yang mengimplemetasikan penilaian kematangan Tata Kelola TI dengan berdasarkan pada standar COBIT 4.1. Yang didasarkan pada 2 domain pertama COBIT, yaitu Plan and Organize (PO) dan Acquire and Implement (AI).

2.  COBIT merupakan sebuah standar Tata Kelola TI (IT Governance) yang bersifat generik se-hingga pengembangannya dapat berbeda-beda untuk setiap organisasi tergantung kebutuhan organisasi tersebut.

3.  Proses survey kurang lengkap sehingga Model Tata Kelola TI yang dihasilkan masih bersifat global dan kurang spesik pada EEPIS-ITS.

2.2     Saran

Ada beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan aplikasi pada tugas akhir ini, yaitu :

Aplikasi ini dapat dikembangkan dengan melakukan implemetasi secara online. Dibutuhkan tur rekomendasi sebagai hasil analisa yang dilakukan.


DAFTAR PUSTAKA

1.  IT Governance Institute. 2007. CobiT 4.1. United States of America: IT Governance Institute.

2.  Lenggana, U.T. 2007. Perancangan Model Tata Kelola Teknologi Informasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Berbasis Framework COBIT. Thesis tidak diterbitkan. Bandung: STEI ITB.

3.  Chopra, Vivek. Li, Sing. Jones, Rupert. Eaves, Jon. & Bell, J.T. 2005. Beginning JavaServer Pages. Indianapolis: Wiley Publishing Inc.

4.  Staf Politeknik Elektronika Negeri Surabaya  Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. 2010.